Minggu, 17 Februari 2013

ULIN's day

I'm coming back..
Masih dengan penulis yang sama..
Ulin Sitta Rahmadani
hihihiiii

Yakkkk..
This is my Day..
This is my BIRTH day
Ulin's day..
Today, i'm NINETEEN years old

You know guys, aku ber-ekspetasi buruk sekali dengan hari ini..
I think and i feel some month before this day.. my BIRTH day will be a bad day, sad day, gloomy day emmmmm i wish SKIP tanggal ini..
dan terjadi beneran..................................!
My hero, superstar, superdaddy, superboy... BAPAK sakit!
Yaaw seperti biasa opname dan harus menjalani operasi,,  sama persis dengan apa yang terjadi 2 tahun lalu, diwaktu yang sama tempat yang sama dan penyakit yang sama. I don't know ini kebetulan atau takdir.. But its oke.
Setahun diwaktu yang sama aku juga harus menerima hal yang sama, so gloomy :)
Ini alasan kenapa aku ingin sekali men-SKIP tanggal ini.

But, someone come change this day make WONDERFUL day
That is "Secret Admirer"
Why???
Her send gift without name..
dia hanya mencantumkan inisial XXXX

Entah tapi didalam gift itu seperti bercerita tentang diri saya.. Dia tau apa yang sedang aku cari, aku ingin, aku butuh, dan aku suka..
dan aku akhirnya tahu Mr. Silly Admirer itu siapa :) Thanks for you :)



Second, my Close Friends come in Roudloh (VIP 3) buat jengukin bapak dan ngasih surprise+semangat untuk aku :)
I know you very care and love me dear :* Thanks all :*
 



Memang sederhana, bukankah bahagia itu sederhana? yaa benar. Aku bahagia banyak yang peduli dan sayang dengan Ulin ;D hihihiiiii

Aku memang awalnya merasa ini sebuah teguran dari Tuhan.
Tapi memang benar, ini sebuah teguran. bukan teguran karena apa-apa tapi teguran bahwa ini adalah proses aku untuk TIDAK HANYA MENJADI TUA, TAPI MENJADI DEWASA :)
Aku harus bisa menghadapi segala permasalahan dengan berfikir dewasa :)


Ulin can do it
and 
Never GIVE UP !!!!






Senin, 04 Juni 2012

MINI RISET SOGAN BATIK REJODANI


ANALISIS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, PRODUKSI, DAN PEMASARAN SOGAN BATIK
Laporan Hasil Mini Riset
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris I




Dosen Pengampu :
Buhaeti Abu Bakar S.H.
Disusun oleh :
Ulin Sitta Rahmadani (11313086)
Miftahul Riski (11313092)
Shanti Swari (11313096)
                                                            
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
ILMU EKONOMI
YOGYAKARTA
2012







BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan budaya. Di Indonesia juga mempunyai kerajinan yang mendunia. Salah satunya dengan adanya Batik yang menjadi warisan dunia dan telah diakui oleh UNESCO. Batik di Indonesia terdapat di banyak kota, seperti di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Madura, dll. Salah satu kota penghasil batik yang akan kita bahas adalah Yogyakarta.
Yogyakarta adalah kota penghasil kain batik terbesar, sehingga penduduk asli Yogyakarta banyak pendudukyang mata pencahariaannya sebagai penjual baju batik. Ada yang bekerja ditempat orang, ada pula yang membuka usaha kerajinan batik itu sendiri. Malioboro adalah salah satu tempat berjualan baju batik asli Jogja. Namun baju batik yang dijual di Malioboro bahkan tempat-tempat lain seperti Mirota mempunyai kualitas yang kurang baik. Ini dikarenakan ketika proses produksi tidak sesuai dengan aturan membuat batik yang semestinya.
Inovasi model-model bajunya pun hanya standar kemeja saja, jadi pembeli tidak mempunyai banyak pilihan model baju ketika ingin membeli. Rumah produksi batik yang ada di jogja sangat lah banyak tapi sedikit yang memiliki kualitas tinggi, dan bisa mempertahankan kualitas dan kuantitas batik yang dihasilkan. Salah satunya kita akan meneliti suatu bisnis yang bermula dari bisnis kecil yaitu Sogan Batik Rejodani.
Sogan Batik Rejodani adalah perusahaan kain batik yang memproduksi sendiri bahkan memasarkannya sendiri hasil batiknya, kini keluar sebagai terobosan baru yang menginsprirasi kami sehingga kami termotivasi untuk meneliti lebih jauh tentang manajerial yang dilakukan di Sogan Batik. Sogan Batik Rejodani sebagai produsen baju batik yang berani mengambil resiko ditengah banyaknya produsen batik yang menjamur. Pemasaran Sogan Batik Rejodani telah sampai dunia internasional. Kami ingin meneliti bagaimana penggunaan Manajemen Produksi, Sumber Daya Manusia, dan Pemasaran yang di gunakan oleh Sogan Batik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengelola sumber daya manusia Sogan Batik?
2.      Bagaimana manajemen produksi Sogan Batik?
3.      Bagaimana strategi pemasaran Sogan Batik?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui manajemen SDM yang digunakan oleh Sogan Batik.
2.      Mengetahui manajemen produksi yang digunakan oleh Sogan Batik
3.      Mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh Sogan Batik


D.    Telaah  Pustaka
Para ekonom mendefinisikan arti dari Manajemen Produksi, SDM, dan Pemasaran, ini memudahkan kita menyesuaikan laporan penelitian yang akan kami buat dengan teori-teori yang sebelumnya sudah ada, sehingga kita tidak keluar dari topik yang seharusnya dibahas. Berikut adalah para ekonom yang kami anggap teorinya mampu membantu kita dalam menyusun proposal dan laporan penelitian kami:
1.      Assauri, (1999) mendefinisikan Manajemen Produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
2.      Manajemen SDM adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Cut Zurnali, (2010).
3.      Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980). Konsep marketing merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama dirintis, baik  usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.
Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan. Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.
Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar. Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
1.                  Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk pemasangan iklan
2.                  Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
3.                  Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan. Misalnya saja publikasi melalui internet.
4.                  Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.
Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa “Konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkan.”. Ini sesuai dengan tujuan penelitian kami yang menyatakan bahwa banyak inovasi yang dilakukan pada produksi bahkan pemasaran di Sogan Batik.
Sogan Batikpun hanya memproduksi satu macam model, jadi tidak ada barang yang sama yang dijual di Sogan Batik kecuali ada pesanan khusus. Sehingga Sogan Batik dengan strategi ini mudah pengenalkan produk aslinya. Sama seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller (2009) bahwa perusahaan yang menjual barang-barang kebutuhan konsumen dan jasa dalam jumlah besar akan menghabiskan banyak waktu untuk mencoba mengembangkan citra merek yang unggul.
E.     Metodologi Penelitian

i.                    Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penilitian ini menggunakan metode penelitian lapangan, penelitian lapangan adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan yang mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.
ii.                  Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dalam penelitian menggunakan instrument wawancara, Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985).






BAB II
PROFIL USAHA
A.    Sejarah Sogan
Pada tahun 2002, seorang wanita muda yang memiliki jiwa entrepener mencoba untuk mendirikan rumah produksi batik. Beliau adalah Mbak Iffah M. Dewi. Rumah produksi itu beliau beri nama SOGAN JAYA ABADI. Sogan adalah warna alami coklat yang dihasilkan dari 3 jenis kayu yang diambilkan dari alam langsung. Sogan didirikan ditengah-tengah Dusun Rejodani. Cita-cita Mbak Iffah tidak lain meneruskan impian kakek buyutnya Kyai H. Muhammad Darum yang ingin mensejahterakan masyarakan Rejodani kini telah diwujudkan oleh Mbak Iffah M. Dewi. Karyawan beliau adalah tetangga sendiri yaitu dari dusun Rejodani sehingga kesejahteraan masyarakat dusun Rejodani meningkat setelah Sogan ini berdiri.
Awalnya Sogan hanya menawarkan rumah produksi batik saja, namun karena pengunjung menyukai panorama yang disuguhkan oleh rumah produksi batik ini secara alami berkembang menjadi SOGAN VILLAGE. Panorama yang disuguhkan adalah pedesaan yang kental sekali dengan budaya jawa. Ketika kita datang ke Sogan kesan pertama pintu masuknya sudah terlihat sekali budaya jawanya. Pintu masuknya terdapat gebyok yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang indah. Kemudian ketika kita masuk terdapat bangunan rumah yang terlihat sekali ciri khas bangunan jawa yaitu bangunan limasan dan joglo. Benar-benar kental sekali nuansa jawa disana. Sogan village selain digunakan untuk melihat barang-barang produksi sogan batik biasanya juga digunakan untuk pre-wedding maupun wedding organizer, kemudian wisata alam seperti bercocok tanam di sawah pun di Sogan ini ada, kemudian ada juga kuliner special Sogan Village ala Indonesia yang disajikan di dapur resto kebun Sogan. Ini menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Terdapat juga halaman rumput yang luas yang biasanya digunakan tempat untuk berkumpul bagi bara wisatawan yang bersama keluarganya.
Walaupun banyak sekali keindahan yang ditawarkan dari linit usaha Sogan ini, tentunya yang paling menonjol dalam usaha ini adalah Batiknya. Batik Sogan mempunyai ciri khas yang berbeda sekali dengan batik-batik lain yang dijual di toko-toko. Sebagai produsen Sogan sangat mempertahankan keaslian batik Indonesia, Sogan juga memiliki kain batik dan baju batik yang mempunyai model unik dan cantik sehingga pemakai produk Sogan akan merasa lebih muda karena Sogan juga memakai warna-warna yang cerah dan muda.
Setiap perusahaan pasti mepunyai Visi yang jelas agar mudah dalam mencapai tujuan bersama antara manajer dan karyawan sehingga Sogan Village memiliki visi sebagai berikut :
1.      Menjadi Perusahaan yang mengikuti peradaban zaman untuk mencapai Ridho Allah SWT.
2.      Bermanfaat bagi masyarakat
3.      Bermanfaat bagi lingkungan.
Untuk mencapai ridho Allah SWT, mbah Iffah sebagai pemilik melakukan sesuatu yang berbeda dalam proses produksi. Perbedaan itu ada saat proses membatik di kain. Ibu-ibu yang biasanya membatik sambil bersendau-gurau, di Sogan ini mereka dituntut untuk berdzikir saat membatik. Hal ini pun sudah menjadi kebiasaan bagi para karyawan mbak Iffah ketika bekerja sambil berdzikir.
B.     Struktur Perusahaan

Bagan 1,
DIREKTUR
Iffah M. Dewi
MNJ. SDM
Iffah M. Dewi dan suaminya
MNJ. PEMASARAN
staff

MNJ. OPERASI
25an staff


MNJ. KEUANGAN
Iffah M. Dewi dan staff
 












C.    Lokasi
Sogan didirikan dikediaman mbak Iffah yaitu di Jl. Palagan Tentara Pelajar km 10 Rejodani Sariharjo Ngaglik  Sleman Yogyakarta Indonesia 55581. Lokasinya berada di tengah-tengah perkampungan yang masih sangat kental dengan nuansa jawanya.
D.    Company Profile
Company Name                                 :  CV.SOGAN JAYA ABADI (SOGAN BATIK REJODANI)
·         Addresse office & workshop        : Jl. Palagan Tentara Pelajar km 10 Rejodani Sariharjo Ngaglik  Sleman Yogyakarta Indonesia 55581
·         Web Site addresse                                    : www.soganvillage.com
·         E-mail                                            : batikorder@yahoo.com/batik@soganvillage.com
·         Telp. Number                                :  (+62-274) 4360437
·         Fax Numbe                                   :  (+62-274) 4360438
·         Name of Owner                            :  Iffah M. Dewi,SE
·         Founded                                        : 2002
·         Labe                                              : Sogan Batik Indonesia
·         Amount of employee                    : 50 person
-        25 person (montly salary payment)
-        25 person (not fixed employee)
·         Product                                         : Handwritten and stamp batik with unique design.
·         Type of Product                            :
-        Kimono and Obi , prod.cap: 30pcs/2month; market : Japan
-        Ready To wear: Blouse, Shirt, Skirt; prod.cap : 500pcs/1 month; market : Indonesia
-        Home accessories: Cushion cover, table runer; prod.cap : prod.cap : 500pcs/1 month;market : Indonesia,Japan
-        Shawl, Scarves, Sarong,Long cloth, prod cap : 500pcs/1 month; Indonesia,Japan,Eropean Countries














BAB III
PEMBAHASAN
Indonesia adalah Negara yang memiliki 33 provinsi dan didalamnya terdapat beraneka ragam keindahan seni, budaya, agama, pariwisata, kuliner, dll. Ini menyebabkan Indonesia adalah Negara yang bisa menjadi alternative bagi para wisatawan untuk berlibur menikmati keindahan Indonesia. Kota yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan adalah Bali dan Yogyakarta, karena kedua kota ini menyuguhkan keindahan alam maupun seni yang di Negara lain tidak ada. Yogyakarta adalah kota yang penuh dengan seni, budaya dan alam yang masih asri. Keindahan pegunungan, pantai, pedesaan dengan budaya jawanya, dan perkotaan yang masih terdapat peninggalan bangunan jaman dulu yang sekarang masih terawat dan berdiri kokoh dijadikan tempat wisata yang banyak dikunjungi. Selain itu wisata seni dan budayanya tidak kalah indah karena Yogyakarta terkenal dengan batiknya. Awalnya batik hanya dipakai oleh keluarga keturunan keraton Yogyakarta. Namun berjalannya waktu batik menjadi baju wajib bagi para masyarakat Yogyakarta. Contohnya sekarang instansi-instansi bahkan sekolah-sekolah mewajibkan dihari tertentu untuk menggunakan baju batik. Muncullah trend dan inovasi baju batik yang mempunyai berbagai macam corak dan warna yang ditawarkan oleh para pemilik rumah produksi batik.
Sogan muncul diera globalisasi dengan produk kebanggaannya yaitu Batik. Batik yang ditawarkannya pun mempunyai corak yang terjaga keasliannya, mengandung makna-makna dari tiap goresnya. Baju-baju yang dibuatpun mempunyai bentuk yang cantik dan unik, ini membuat kami termotivasi untuk lebih jauh meneliti bagaimana manajerial yang dilakukan disana.
Dari hasil wawancara dengan mbak Iffah dijelaskan secara rinci darimana sogan batik ini bisa berdiri dan menjadi linit usaha yang mampu bersaing dikancah globalisasi. Perjuangan pemilik Sogan Batik Ibu Iffah M. Dewi sangat membuat kami termotivasi bahwa ketika kita mempunyai kemauan dan usaha pasti disitu akan ada jalan yang menghantarkan kita menuju kesuksesan. Kesuksesan akan diperoleh jika kita berani menawarkan barang yang kualitasnya lebih baik sehingga timbul rasa puas dari customer atau kita memproduksi barang yang berbeda sehingga muncul inovasi yang akan lebih memberikan warna di dunia kewirausahaan.
Sogan didirikan pada tahun 2002, itu bermula ketika mbak Iffah masih aktif kuliah di UPN ‘Veteran’ Yogyakarta. Saat itu mbak Iffah diberikan tugas dari dosen mata kuliahnya untuk menjalankan sebuah usaha. Seperti mahasiswa lain beliau kesulitan menentukan ide untuk membuat usaha seperti apa. Mbak Iffah mempunyai hobbi menggambar, dan beliau juga ahli dibidangnya. Hobi inilah yang menjadi modal awal mbak Iffah untuk memulai usahanya. Barulah beliau ini meminta masukan kepada orang tua. Ibu Iffah sendiri adalah penduduk asli Yogyakarta yang sangat dikenal dengan batiknya, ini menjadi alasan kenapa mbak Iffah ingin mencoba berwirausaha memproduksi batik.  Akhirnya setelah dipertimbangkan matang-matang keputusan untuk mengambil linit usaha ini pun diambil. Setelah beliau membuat kerangka bisnisnya akan seperti apa, beliau berkonsultasi kepada dosen pembimbingnya apakah bisnis ini disetujui oleh dosennya. Bisnisnya pun sudah disetujuai oleh dosen beliau.
Setiap langkah perjuangan tidak mungkin akan terus berjalan lurus, sama halnya usaha mbak Iffah yang ingin membuka sebuah rumah produksi batik. Belum sempat memulai usaha ini beliau kesulitan mendapatkan modal. Beliau kebingungan karena untuk memulai usaha ini modal yang dikeluarkan pasti tidak sedikit, tidak kehabisan ide beliau membuat proposal untuk memasukkan kesebuah instansi atau bank jikalau mungkin manajer perusahaan tersebut tertarik pada usahanya sehingga mau meminjamkan modal untuk memulai usaha mbak Iffah. Proposal berulang kali ditolak, mbak Iffah menceritakan kepada dosennya yang kebetulan dosen itu adalah dosen baru di UPN. Dosen ini mampu membaca kemampuan yang dimiliki oleh mbak Iffah sehingga hatinya mencair untuk meminjamkan uang untuk modal awalnya sebesar Rp. 3.000.000,- . Inilah modal awal yang dimiliki beliau untuk membeli peralatan dan bahan untuk membatik seperti malam, pewarna, kain, canting, kompor, dll. Beliau menggunakan modal ini se efektif dan se efisien mungkin.
Sogan Batik atau Sogan Village memproduksi kain batik dan menjadikan menjadi baju batik sendiri, dengan memproduksi barang yang akan ditawarkannya sendiri tentunya Sogan harus mencari SDM yang mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam proses produksinya yaitu membatik. Kemudian Sogan Batik ini juga harus mencari peluang dalam menentukan sasaran pemasarannya. Seperti judul yang kami ambil dibawah ini akan dijelakan mengenai proses manajemen Produksi, manajemen SDM, dan manajemen pemasaran yang dilakukan di Sogan Batik.
A.    Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Cut Zurnali, (2010). Sama seperti yang dikatakan oleh Cut Zurnali, Sogan juga mempunyai cara sendiri bagaimana merekrut karyawan. Sesuai dengan visi yang dibuat mbak Iffah yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan, beliau berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dusun Rejodani yaitu merekrut ibu-ibu rumah tangga serta pengangguran yang berpotensi untuk dipekerjakan di Sogan.
Sebelum merekrut karyawan Sogan mbak Iffah menentukan terlebih dahulu kebutuhan kualitatif (jenis) dan kuantitatif (jumlah). Yaitu bagaimana karyawan yang dibutuhkan, mempunyai keahlian apa, dan di bidang/bagian mana yang membutuhkan karyawan. Selain itu kuantitatif juga sangat diperhatikan karena jika jumlah SDM tidak memadai maka proses produksi juga akan menurun, begitupun jika SDM berlebih maka proses produksinya tidak efektif. Jumlah karyawan yang nantinya akan direkrut harus sesuai dengan berapa banyak bagian yang kosong, atau balance. Karena Rejodani bukanlah desa batik sehingga lingkungan dan masyarakat Rejodani sama sekali tidak faham bagaimana proses membatik dilakukan. Akhirnya dilakukan training terlebih dahulu sebelum diadakan recruitment. Training diadakan untuk mengasah skill, knowledge, dan ability tiap karyawan agar mereka mampu diajak bekerjasama dalam mencapai tujuan Sogan. “Semakin tinggi alat atau semakin canggih teknologi yang kita miliki maka SDM kita juga harus semakin tinggi.” Tri Harsini (2011). Maka untuk mengembangkan dan mempertahankan potensi-potensi itu mbak Iffah turun tangan sendiri, artinya beliau sendiri yang mengajari ibu-ibu itu membatik. Sekiranya training itu cukup, maka proses recruitment dilanjutkan. Barulah dilakukan penempatan karyawan sesuai potensi yang dimilikinya. Penempatan karyawan tidak selalu permanen, biasanya sewaktu-waktu mereka dipindah sesuai situasi dan kondisi.
Demi kelancaran bisnis mbak Iffah, beliau tetap menomorsatukan kesejahteraan karyawannya, karena tanpa karyawan bisnis ini tidak akan berjalan maju menuju tujuan bersama. Tidak lain kesejahteraan ini adalah kompensasi, kompensasi adalah balas jasa dari perusahaan untuk  karyawannya berupa gaji, bonus, dan penghargaan. Bonus dan penghargaan diberikan ketika karyawan memberikan timbal balik lebih kepada Sogan. Pemeliharaan karyawan juga dilakukan demi keamanan dan kenyamanan dengan memberikan fasilitas yang memadai. Demi keharmonisan harus ada penyamaan tujuan karyawan dan Sogan dengan saling memberikan motivasi, kemudian komunikasi juga terjalin baik.  Untuk menjalin komunikasi yang baik, mbak Iffah mengadakan pengajian rutin bersama karyawan-karyawannya.
Preoses recruitment karyawan di Sogan agar lebih udah dalam pemahaman dapat kami gambarkan dengan bagan sebagai berikut,
Bagan 2,
PENEMPATAN KARYAWAN
TRAINING
RECRUITMENT
PERENCANAAN KEBUTUHAN
 



            Hambatan yang sering ditemui dalam manajemen SDM di sogan hanya kesulitan menemukan karyawan yang mempunyai potensi yang sesuai dengan harapan, namun hal itu mbah Iffah atasi dengan pelatihan dan konseling.
            Sekarang Sogan memiliki lebih dari 50 karyawan, 25 orang adalah karyawan tetap sogan yang sudah mempunyai gaji bulanan. Sebagian yang lain adalah bukan karyawan tetap, mereka dibutuhkan ketika ada event tertentu, seperti pameran, pernikahan, dll. Ketika kami berkunjung ke Sogan kami melihat ke-khasan yang ada disana, yaitu semua karyawati Sogan menggunakan jilbab dan sangat muslimah. Karyawannyapun sangat ramah ketika menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan.

B.     MANAJEMEN PRODUKSI
Perusahaan didirikan bertujuan untuk memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh konsumen yaitu berupa barang dan jasa, untuk menghasilkan barang dan jasa diperlukan sebuah proses yaitu manajemen produksi atau operasi. Manajemen produksi adalah serangkaian kegiatan untuk mengubah input menjadi output. Input adalah barang mentah yang belum siap dipasarkan, dan output adalah hasil dari proses produksi sebuah barang yang siap ditawarkan di pasar. Bagian produksi adalah bagian yang paling costly karena paling banyak makan biaya. Modal yang dimiliki sebagian besar digunakan untuk produksi. Kesalahan paling fatal pun ada di bagian produksi sehingga bagian ini adalah bagian utama dalam sebuah perusahaan.  Untuk itu Sogan sangat memperhatikan bagian ini. Dengan modal yang dimiliki mbak Iffah berusaha menggunkannya dengan se efektif dan se efisien mungkin, agar profit yang didapatkan juga tinggi.
            Output dari rumah produksi Sogan adalah Baju batik yang mempuyai target pasar pecinta batik Indonesia. Sogan sangat menjaga keaslian batik yang ada di Indonesia ini, hanya merubah image bahwa batik hanya digunakan oleh orang-orang yang sudah berumur. Baju batik pada umumnya hanya berupa kemeja batik, kebaya, dan jarik. Namun Sogan memiliki inovasi terbaru yaitu kain batik dipola menjadi berbagai macam seperti tas batik, bolero, baju batik ibu hamil dan menyusui, gamis batik, jilbab batik, mukena batik, gelang batik, topi batik, dan yang lainnya. Jenis produk diproduksi sesuai dengan trend di negara yang ingin Sogan pasarkan. Sogan juga memproduksi kimono yang dipasarkan ke Jepang. Sesuai dengan yang dikemukakakn oleh Kotler dan Keller (2009) bahwa “Konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkan..”. Sesuai dengan yang dilakukan Sogan bahwanya perusahaan tersebut melakukan inovasi dengan menghasilkan output yang berbeda dari rumah produksi lain.
            Kami melihat langsung tempat dimana proses produksi dilakukan. Pekerjaan membatik dilakukan di samping bangunan limasan yang digunakan untuk pertemuan. Pekerjaan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu yang sudah dilatih oleh mbak Iffah. Bahan-bahan dan alat yang digunakan untuk membuat baju batik di Sogan diperlukan alat sebagai berikut:
1.      Kain mori warna putih, yaitu kain dimana nanti akan digambar sesuai motif dan warna yang diinginkan. Kain yang digunakan di sogan tidak sembarang kain mori yang kasar seperti kain-kain batik lainnya, namun sogan mengguakan katun yang berkualitas bagus. Terkadang Sogan juga menggunakan kain sutra, tergantung pemesanan customer.
2.      Malam/lilin, ini adalah bahan yang sangat enting dlam proses membatik. Malam akan dilelehkan diatas kompor dengan wajan kecil yang kemudian digunakan untuk membatik.
3.      Canting, alat ini digunakan untuk mengambil malam yang sudah dilelehkan kemudian untuk membatik diatas kain
4.      Zat pewarna, bahan ini digunakan untuk memberi warna pada kain
5.      Gawangan, alat yang digunakan untuk meletakkan kain ketika proses membatik dilakukan
Untuk mengubah kain putih menjadi kain batik dan baju batik dibutuhkan 2 mingguan, itupun tergantung banyak kain yang diproduksi dan cuaca saat itu, ini dikarenakan untuk membuat batik terdapat proses penjemuran yang menggunakan sinar matahari langsung.
Proses membuat kain batik atau baju batik Sogan:
1.      Membuat pola
Awal membuat kain batik yaitu memotong kain putih sesuai kebutuhan, kemudian kain digambar sesuai corak batik yang diinginkan mengunakan pensil. Sogan batik mempunyai corak atau motif yang keasliannya masih terjaga, artinya coraknya masih sama keindahannya dengan corak-corak batik jaman dahulu.
2.      Membatik
Proses ini proses yang paling menentukan keindahan sebuah kain batik, karena jika salah sedikit dalam bagian ini akan mengurangi keindahan yang semestinya. Membatik adalah proses dimana malam dituangkan atau digoreskan sesuai dengan pola dasar menggunakan canting. Malam tersebut bertujuan untuk menutupi warna asli kain ketika dalam proses pewarnaan. Proses ini mememerlukan kesabaran dan ketelitian yang sangat tinggi. Agar karyawan fokus ketika proses membatik, mbak Iffah menganjurkan karyawannya membatik diiringi dengan berdzikir. Cara ini terbukti berhasil, dan karyawan-karyawan yang sebagian besar ibu-ibu ini terbiasa ketika membatik sambil berdzikir daripada saling mengobrol dan bersendau-gurau. Hasil dari membatik yang sambil mengobrol akan menghilangkan kefokusan karyawan dan akan mempengaruhi hasil motif batik, selain itu keadaan tersebut tidak efektif karena jangka waktu untuk menyelesaikannya juga akan semakin lama. Mbah Iffah sendiri mengatakan batik Sogan adalah batik halal karena dibuat dengan dzikir.
3.      Pewarnaan
Setelah proses membatik selesai, dan malam yang digoreskan sudah kering. Kain batik tersebut di celupkan kedalam sebuah wadah besar seperti ember yang sudah diisi zat warna sesuai dengan warna yang diinginkan. Proses pencelupan dilakukan berulang-ulang, proses ini memakan waktu tidak lama. Agar zat warna tersebut benar-benar terserap dalam kain dan tidak luntur pencelupan dilakukan barulang-ulang. Pewarnaan menggunakan bahan alami lebih membutuhkan waktu lama daripada warna sintetis. Sogan sendiri mempunyai hambatan paling banyak pada proses pewarnaan, biasanya kegagalan dikarenakan kurang lama dalam pencelupan, sehingga ketika dicuci warnanya berubah dan luntur, atau terkadang warnanya tidak sesuai dengan warna yang diinginkan customer. Sogan mempunyai ciri khas warna, yaitu terang dan menarik seperti warna pink, hijau muda, merah, ungu muda, biru laut dll.


4.      Pelorotan dan penjemuran
Ditahap ini lilin atau malam yang menempel pada kain dihilangkan dengan cara diplorotkan. Caranya pelorotannya dengan merebus kain yang sudah diwarnai sesuai kebutuhan dengan air mendidih. Setelah lilin lepas dari kain semua, kain dijemur sampai kering. Biasanya penjemuran dilakukan 3-4 hari sesuai cuaca saat penjemuran. Setelah kering barulah menjadi kain batik.
5.      Menjahit
Kain batik yang sudah selesai diproses kemudian dipotong susuai pola baju atau produk lain.  Jika ingin membuat sebuah gamis batik, polanya juga harus sesuai dengan bentuk gamis yang diinginkan. Sogan memproduksi diantaranya baju batik, bolero, gamis batik, jilbab batik, mukena batik sehingga harus ada kesesuain pola untuk membuat tiap barang. Baju-baju batik dan produk batik lainnya siap dikemas dan dipasarkan kemada pecinta batik Indonesia.
Itu adalah urutan proses produksi yang dilakukan di Sogan. Memang mbak Iffah tidak turun langsung ketika produksi dilakukan. Semua yang mengerjakan adalah karyawannya, mbak Iffah hanya memantau dan meninjau bagaimana proses produksi ini berjalan.
Kegagalan yang sering dialami saat proses produksi paling besar ada di pewarnaan. Terkadang kain batik menjadi luntur saat pencucian. Menurut mbak Iffah kegagalan ini dikarenan pencelupan kurang lama dan zat warna tersebut belum meresap kedalam kain.  Kesalahan paling fatal yang juga sering dialami di Sogan yaitu salah warna. Untuk mengatasinya mbak Iffah turun tangan dalam pengecekan kualitas tiap produksi yang dilakukan.
            Selain batik tulis di Sogan juga memproduksi batik cap yang desainnya juga unik. Perpedaan proses produksinya hanya pada proses membatik. Ada alat tersendiri yang terbuat dari tembaga kemudian dicap ke kain yang sudah disediakan selanjutnya proses membuat kain batik cap sama dengan batik tulis. Kelebihan batik cap yaitu waktu pengerjaannya lebih cepat.
            Assauri, (1999) mendefinisikan Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Dari pembahasan mengenai Manajemen Produksi yang dilakukan di Sogan Batik sudah jelas adanya pengaturan koordinasi sumbedaya dana atau modal dengan menghasilkan output yang sebenarnya yaitu Batik.
C.    MANAJEMEN PEMASARAN
Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dibuat untuk memberikan kepuasan pada konsumen, sehingga konsumen perlu informasi lengkap bahwa perusahaan ini memproduksi suatu barang atau jasa. Untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat Sogan membentuk suatu strategi yaitu Segementasi, Targeting, dan Positioning. Segmentasi adalah penentuan segmen atau penentuan siapa yang akan jadi konsumen. Segmentasi ditentukan sesuai dengan gaya hidup, usia, dan geografis masyarakat yang ada. Segmen pasar Sogan tidak hanya di Indonesia namun juga ada di Jepang dan Eropa. Sehingga untuk sementasi harus disesuaikan dengan geografis yang ada. Jika di Indonesia menyesuaikan gaya hidup dan geografis Indonesia. Jika di Jepang juga harus disesuaikan gaya hidup dan geografisnya, bahwanya Jepang khas dengan Kimono. Tidak kehabisan akal, mbak Iffah juga memproduksi Kimodo dengan motif batik. Cara ini berhasil dengan bukti bahwa pemesanan kimono setiap bulan selalu ada. Setiap bulan Sogan mengirim lebih dari 30 kimono batik. Jepang tidak hanya memsan kimono, terkadang ada pemesanan syal, selendang, dll.
Targeting adalah penentuan siapa yang akan memakai produk Sogan. Sogan sendiri mempunyai target di Negara Indonesia, Jepang dan Eropa dengan pemakai para wanita usia 20-40 tahun, middle and middle up, masyarakat sadar teknologi, pecinta batik, dan muslimah. Targeting hamper sama dengan segmentasi, perbedaannya targeting lebih spesifik saja. Kemudian Positioning adalah kuncinya differentiation, Sogan sudah sangat matang dan siap dalam hal ini, karena inovasi yang dilakukan Sogan belum ada yang sangat mirip dengan Sogan. Setelah strategi selesai dikonsep dan direncanakan barulah Sogan melakukan Promotion (promosi).
Promosi adalah bentuk kegiatan mengenalkan produk yang dihasilkan suatu perusahaan dengan informasi yang sebenarnya. Tujuannya untuk membujuk dan membuat pelanggan tertarik untuk menggunakan produk yang ditawarkan oleh Sogan.
Strategi yang digunakan Sogan dalam bauran promosi yaitu dengan advertising, sales promotion bahkan memanfaatkan media-media lain untuk mengenalkan produknya. Untuk advertising Sogan pernah membuat poster dan flyer. Sekarang Sogan membuat sebuah katalog pribadi yang selalu diperbaharui. Katalog itu diperbaharui sesuai dengan produk yang dihasilkan, namun customer dapat memesan barang yang terdapat dikatalog lama.
Di era globalisasi ini sudah banyak sekali masyarakat yang sadar akan teknologi, kesadaran ini sangat membantu Sogan dalam memasarkan produknya. Mereka yang menggunakan teknologi ini tidak hanya kalangan tertentu namun semua kalangan ini mampu menggunakan teknologi internet. Sogan memanfaatkan teknologi internet yang ada, berbagai jenis media sosial sangat dikenal oleh masyarakat seperti Facebook, Yahoo, Twitter, Blogger dll. Dengan media ini Sogan dengan mudah memperkenalkan produknya dari dalam negeri sampai luar negeri. Menurut mbak Iffah bentuk promosi ini adalah promosi yang paling mudah digunakan karena selain mendunia media ini sangat murah untuk mendapatkan target pasar.  Media yang dipakai Sogan untuk memperkenalkan produknya sebagai berikut,
·         Facebook         : Sogan Batik
·         Email               : Batik@Soganvillage.com/Batikorder@Yahoo.com
·         Web Site         : Www. Soganvillage.com