ANALISIS
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, PRODUKSI, DAN PEMASARAN SOGAN BATIK
Laporan Hasil Mini Riset
Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris I
Dosen
Pengampu :
Buhaeti
Abu Bakar S.H.
Disusun
oleh :
Ulin
Sitta Rahmadani (11313086)
Shanti
Swari (11313096)
UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA
FAKULTAS
EKONOMI
ILMU
EKONOMI
YOGYAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang mempunyai kekayaan budaya. Di Indonesia juga mempunyai
kerajinan yang mendunia. Salah satunya dengan adanya Batik yang menjadi warisan
dunia dan telah diakui oleh UNESCO. Batik di Indonesia terdapat di banyak kota,
seperti di Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Madura, dll. Salah satu kota penghasil
batik yang akan kita bahas adalah Yogyakarta.
Yogyakarta
adalah kota penghasil kain batik terbesar, sehingga penduduk asli Yogyakarta
banyak pendudukyang mata pencahariaannya sebagai penjual baju batik. Ada yang
bekerja ditempat orang, ada pula yang membuka usaha kerajinan batik itu
sendiri. Malioboro adalah salah satu tempat berjualan baju batik asli Jogja.
Namun baju batik yang dijual di Malioboro bahkan tempat-tempat lain seperti Mirota
mempunyai kualitas yang kurang baik. Ini dikarenakan ketika proses produksi
tidak sesuai dengan aturan membuat batik yang semestinya.
Inovasi
model-model bajunya pun hanya standar kemeja saja, jadi pembeli tidak mempunyai
banyak pilihan model baju ketika ingin membeli. Rumah produksi batik yang ada
di jogja sangat lah banyak tapi sedikit yang memiliki kualitas tinggi, dan bisa
mempertahankan kualitas dan kuantitas batik yang dihasilkan. Salah satunya kita
akan meneliti suatu bisnis yang bermula dari bisnis kecil yaitu Sogan Batik
Rejodani.
Sogan
Batik Rejodani adalah perusahaan kain batik yang memproduksi sendiri bahkan
memasarkannya sendiri hasil batiknya, kini keluar sebagai terobosan baru yang
menginsprirasi kami sehingga kami termotivasi untuk meneliti lebih jauh tentang
manajerial yang dilakukan di Sogan Batik. Sogan Batik Rejodani sebagai produsen
baju batik yang berani mengambil resiko ditengah banyaknya produsen batik yang
menjamur. Pemasaran Sogan Batik Rejodani telah sampai dunia internasional. Kami
ingin meneliti bagaimana penggunaan Manajemen Produksi, Sumber Daya Manusia,
dan Pemasaran yang di gunakan oleh Sogan Batik.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
cara mengelola sumber daya manusia Sogan Batik?
2. Bagaimana
manajemen produksi Sogan Batik?
3. Bagaimana
strategi pemasaran Sogan Batik?
C. Tujuan
Penelitian
1. Mengetahui
manajemen SDM yang digunakan oleh Sogan Batik.
2. Mengetahui
manajemen produksi yang digunakan oleh Sogan Batik
3. Mengetahui
strategi pemasaran yang digunakan oleh Sogan Batik
D. Telaah Pustaka
Para
ekonom mendefinisikan arti dari Manajemen Produksi, SDM, dan Pemasaran, ini
memudahkan kita menyesuaikan laporan penelitian yang akan kami buat dengan
teori-teori yang sebelumnya sudah ada, sehingga kita tidak keluar dari topik
yang seharusnya dibahas. Berikut adalah para ekonom yang kami anggap teorinya
mampu membantu kita dalam menyusun proposal dan laporan penelitian kami:
1. Assauri, (1999) mendefinisikan Manajemen
Produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk
menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
2. Manajemen SDM adalah suatu ilmu
atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Cut Zurnali, (2010).
3.
Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan
menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan
perusahaan (Kotler, 1980). Konsep marketing merupakan salah
satu hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah usaha. Baik peluang usaha baru maupun usaha yang telah lama
dirintis, baik usaha kecil maupun usaha yang telah berkembang
sekalipun. Semuanya membutuhkan konsep marketing untuk mengembangkan usaha yang
dijalankan. Berbicara tentang konsep marketing, maka sesungguhnya kita sedang
membicarakan bagaimana strategi pemasaran produk yang kita jual.
Hal itu pulalah yang dihadapi oleh usaha kecil yang saat ini banyak bermunculan.
Merencanakan strategi pemasaran yang tepat untuk menarik minat konsumen pada
usaha kecil masih sangatlah sulit. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengembangkan usaha kecil tentunya dengan fokus pada strategi pemasaran.
Dengan terbatasnya anggaran marketing yang dimiliki usaha
kecil, bukan berarti menjadikan usaha kecil kalah dengan usaha skala besar.
Untuk itu kita harus lebih kreatif dengan anggaran biaya yang minim untuk
menghasilkan strategi pemasaran yang tepat. Berikut beberapa cara untuk
mengoptimalkan pemasaran dengan anggaran terbatas :
1.
Bekerjasama dengan pengusaha atau rekan Anda untuk
pemasangan iklan
2.
Mencoba mengirimkan penawaran produk kepada pelanggan serta
memberikan potongan harga untuk paket pembelian tertentu.
3.
Perkenalkan produk dan usaha Anda melalui media gratis, hal
ini akan membantu pencarian para konsumen tentang produk yang Anda tawarkan.
Misalnya saja publikasi melalui internet.
4.
Libatkan lingkungan yang ada disekitar usaha Anda, dalam
salah satu kegiatan yang usaha Anda laksanakan. Ini dapat dijadikan sebagai
salah satu cara publikasi gratis kepada masyarakat sekitar.
Kotler dan Keller (2009) mengatakan
bahwa “Konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, atau fitur
inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini berfokus untuk membuat produk
yang unggul dan senantiasa memutakhirkan.”. Ini sesuai dengan tujuan penelitian
kami yang menyatakan bahwa banyak inovasi yang dilakukan pada produksi bahkan
pemasaran di Sogan Batik.
Sogan Batikpun hanya memproduksi
satu macam model, jadi tidak ada barang yang sama yang dijual di Sogan Batik
kecuali ada pesanan khusus. Sehingga Sogan Batik dengan strategi ini mudah
pengenalkan produk aslinya. Sama seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller
(2009) bahwa perusahaan yang menjual barang-barang kebutuhan konsumen dan jasa
dalam jumlah besar akan menghabiskan banyak waktu untuk mencoba mengembangkan
citra merek yang unggul.
E.
Metodologi Penelitian
i.
Metode Penelitian
Metode
penelitian dalam penilitian ini menggunakan metode penelitian lapangan,
penelitian lapangan adalah salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan yang mendalam akan literatur yang
digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Penelitian lapangan biasa
dilakukan untuk memutuskan ke arah mana penelitiannya berdasarkan konteks.
ii.
Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian dalam penelitian menggunakan instrument wawancara, Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan
dengan dialog (Tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung
(I.Djumhur dan Muh.Surya, 1985).
BAB II
PROFIL USAHA
A.
Sejarah
Sogan
Pada tahun 2002,
seorang wanita muda yang memiliki jiwa entrepener mencoba untuk mendirikan
rumah produksi batik. Beliau adalah Mbak Iffah M. Dewi. Rumah produksi itu beliau
beri nama SOGAN JAYA ABADI. Sogan adalah warna alami coklat yang dihasilkan
dari 3 jenis kayu yang diambilkan dari alam langsung. Sogan didirikan ditengah-tengah
Dusun Rejodani.
Cita-cita
Mbak Iffah tidak lain meneruskan impian kakek buyutnya Kyai H. Muhammad Darum
yang ingin mensejahterakan masyarakan Rejodani kini telah diwujudkan oleh Mbak
Iffah M. Dewi. Karyawan beliau adalah tetangga sendiri yaitu dari dusun Rejodani
sehingga kesejahteraan masyarakat dusun Rejodani meningkat setelah Sogan ini
berdiri.
Awalnya Sogan hanya
menawarkan rumah produksi batik saja, namun karena pengunjung menyukai panorama
yang disuguhkan oleh rumah produksi batik ini secara alami berkembang menjadi
SOGAN VILLAGE. Panorama yang disuguhkan adalah pedesaan yang kental sekali
dengan budaya jawa. Ketika kita datang ke Sogan kesan pertama pintu masuknya
sudah terlihat sekali budaya jawanya. Pintu masuknya terdapat gebyok yang
terbuat dari kayu jati dengan ukiran yang indah. Kemudian ketika kita masuk
terdapat bangunan rumah yang terlihat sekali ciri khas bangunan jawa yaitu
bangunan limasan dan joglo. Benar-benar kental sekali nuansa jawa disana. Sogan
village selain digunakan untuk melihat barang-barang produksi sogan batik
biasanya juga digunakan untuk pre-wedding maupun wedding organizer, kemudian
wisata alam seperti bercocok tanam di sawah pun di Sogan ini ada, kemudian ada
juga kuliner special Sogan Village ala Indonesia yang disajikan di dapur resto
kebun Sogan. Ini menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Terdapat
juga halaman rumput yang luas yang biasanya digunakan tempat untuk berkumpul
bagi bara wisatawan yang bersama keluarganya.
Walaupun banyak sekali
keindahan yang ditawarkan dari linit usaha Sogan ini, tentunya yang paling
menonjol dalam usaha ini adalah Batiknya. Batik Sogan mempunyai ciri khas yang
berbeda sekali dengan batik-batik lain yang dijual di toko-toko. Sebagai produsen Sogan sangat mempertahankan keaslian batik
Indonesia, Sogan juga memiliki kain batik dan baju batik yang mempunyai model
unik dan cantik sehingga pemakai produk Sogan akan merasa lebih muda karena
Sogan juga memakai warna-warna yang cerah dan muda.
Setiap perusahaan pasti mepunyai
Visi yang jelas agar mudah dalam mencapai tujuan bersama antara manajer dan
karyawan sehingga Sogan Village memiliki visi sebagai berikut :
1. Menjadi
Perusahaan yang mengikuti peradaban zaman untuk mencapai Ridho Allah SWT.
2. Bermanfaat
bagi masyarakat
3. Bermanfaat
bagi lingkungan.
Untuk mencapai ridho Allah SWT,
mbah Iffah sebagai pemilik melakukan sesuatu yang berbeda dalam proses
produksi. Perbedaan itu ada saat proses membatik di kain. Ibu-ibu yang biasanya
membatik sambil bersendau-gurau, di Sogan ini mereka dituntut untuk berdzikir
saat membatik. Hal ini pun sudah menjadi kebiasaan bagi para karyawan mbak
Iffah ketika bekerja sambil berdzikir.
B.
Struktur Perusahaan
Bagan 1,
DIREKTUR
Iffah
M. Dewi
|
MNJ. SDM
Iffah
M. Dewi dan suaminya
|
MNJ. PEMASARAN
staff
|
MNJ. KEUANGAN
Iffah
M. Dewi dan staff
|
C.
Lokasi
Sogan didirikan dikediaman mbak Iffah yaitu di Jl. Palagan Tentara Pelajar km 10
Rejodani Sariharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta Indonesia 55581. Lokasinya
berada di tengah-tengah perkampungan yang masih sangat kental dengan nuansa
jawanya.
D.
Company Profile
Company
Name
: CV.SOGAN JAYA ABADI (SOGAN BATIK REJODANI)
·
Addresse office & workshop : Jl. Palagan Tentara Pelajar km 10 Rejodani Sariharjo
Ngaglik Sleman Yogyakarta Indonesia 55581
·
Telp. Number :
(+62-274) 4360437
·
Fax Numbe :
(+62-274) 4360438
·
Name of Owner :
Iffah M. Dewi,SE
·
Founded :
2002
·
Labe :
Sogan Batik Indonesia
·
Amount of employee :
50 person
-
25 person (montly salary payment)
-
25 person (not fixed employee)
·
Product :
Handwritten and stamp batik with unique design.
·
Type of Product :
-
Kimono and Obi , prod.cap: 30pcs/2month; market : Japan
-
Ready To wear: Blouse, Shirt, Skirt; prod.cap : 500pcs/1
month; market : Indonesia
-
Home accessories: Cushion cover, table runer; prod.cap :
prod.cap : 500pcs/1 month;market : Indonesia,Japan
-
Shawl, Scarves, Sarong,Long cloth, prod cap : 500pcs/1
month; Indonesia,Japan,Eropean Countries
BAB III
PEMBAHASAN
Indonesia adalah Negara yang memiliki 33
provinsi dan didalamnya terdapat beraneka ragam keindahan seni, budaya, agama,
pariwisata, kuliner, dll. Ini menyebabkan Indonesia adalah Negara yang bisa
menjadi alternative bagi para wisatawan untuk berlibur menikmati keindahan
Indonesia. Kota yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan adalah Bali
dan Yogyakarta, karena kedua kota ini menyuguhkan keindahan alam maupun seni
yang di Negara lain tidak ada. Yogyakarta adalah kota yang penuh dengan seni,
budaya dan alam yang masih asri. Keindahan pegunungan, pantai, pedesaan dengan
budaya jawanya, dan perkotaan yang masih terdapat peninggalan bangunan jaman
dulu yang sekarang masih terawat dan berdiri kokoh dijadikan tempat wisata yang
banyak dikunjungi. Selain itu wisata seni dan budayanya tidak kalah indah
karena Yogyakarta terkenal dengan batiknya. Awalnya batik hanya dipakai oleh
keluarga keturunan keraton Yogyakarta. Namun berjalannya waktu batik menjadi
baju wajib bagi para masyarakat Yogyakarta. Contohnya sekarang
instansi-instansi bahkan sekolah-sekolah mewajibkan dihari tertentu untuk
menggunakan baju batik. Muncullah trend dan inovasi baju batik yang mempunyai
berbagai macam corak dan warna yang ditawarkan oleh para pemilik rumah produksi
batik.
Sogan muncul diera globalisasi dengan
produk kebanggaannya yaitu Batik. Batik yang ditawarkannya pun mempunyai corak
yang terjaga keasliannya, mengandung makna-makna dari tiap goresnya. Baju-baju
yang dibuatpun mempunyai bentuk yang cantik dan unik, ini membuat kami
termotivasi untuk lebih jauh meneliti bagaimana manajerial yang dilakukan
disana.
Dari hasil wawancara dengan mbak Iffah
dijelaskan secara rinci darimana sogan batik ini bisa berdiri dan menjadi linit
usaha yang mampu bersaing dikancah globalisasi. Perjuangan pemilik Sogan Batik
Ibu Iffah M. Dewi sangat membuat kami termotivasi bahwa ketika kita mempunyai
kemauan dan usaha pasti disitu akan ada jalan yang menghantarkan kita menuju
kesuksesan. Kesuksesan akan diperoleh jika kita berani menawarkan barang yang
kualitasnya lebih baik sehingga timbul rasa puas dari customer atau kita
memproduksi barang yang berbeda sehingga muncul inovasi yang akan lebih
memberikan warna di dunia kewirausahaan.
Sogan didirikan pada tahun 2002, itu
bermula ketika mbak Iffah masih aktif kuliah di UPN ‘Veteran’ Yogyakarta. Saat
itu mbak Iffah diberikan tugas dari dosen mata kuliahnya untuk menjalankan
sebuah usaha. Seperti mahasiswa lain beliau kesulitan menentukan ide untuk
membuat usaha seperti apa. Mbak Iffah mempunyai hobbi menggambar, dan beliau
juga ahli dibidangnya. Hobi inilah yang menjadi modal awal mbak Iffah untuk
memulai usahanya. Barulah beliau ini meminta masukan kepada orang tua. Ibu
Iffah sendiri adalah penduduk asli Yogyakarta yang sangat dikenal dengan
batiknya, ini menjadi alasan kenapa mbak Iffah ingin mencoba berwirausaha
memproduksi batik. Akhirnya setelah
dipertimbangkan matang-matang keputusan untuk mengambil linit usaha ini pun
diambil. Setelah beliau membuat kerangka bisnisnya akan seperti apa, beliau
berkonsultasi kepada dosen pembimbingnya apakah bisnis ini disetujui oleh
dosennya. Bisnisnya pun sudah disetujuai oleh dosen beliau.
Setiap langkah perjuangan tidak mungkin
akan terus berjalan lurus, sama halnya usaha mbak Iffah yang ingin membuka
sebuah rumah produksi batik. Belum sempat memulai usaha ini beliau kesulitan
mendapatkan modal. Beliau kebingungan karena untuk memulai usaha ini modal yang
dikeluarkan pasti tidak sedikit, tidak kehabisan ide beliau membuat proposal
untuk memasukkan kesebuah instansi atau bank jikalau mungkin manajer perusahaan
tersebut tertarik pada usahanya sehingga mau meminjamkan modal untuk memulai
usaha mbak Iffah. Proposal berulang kali ditolak, mbak Iffah menceritakan
kepada dosennya yang kebetulan dosen itu adalah dosen baru di UPN. Dosen ini
mampu membaca kemampuan yang dimiliki oleh mbak Iffah sehingga hatinya mencair
untuk meminjamkan uang untuk modal awalnya sebesar Rp. 3.000.000,- . Inilah
modal awal yang dimiliki beliau untuk membeli peralatan dan bahan untuk
membatik seperti malam, pewarna, kain, canting, kompor, dll. Beliau menggunakan
modal ini se efektif dan se efisien mungkin.
Sogan Batik atau Sogan Village
memproduksi kain batik dan menjadikan menjadi baju batik sendiri, dengan
memproduksi barang yang akan ditawarkannya sendiri tentunya Sogan harus mencari
SDM yang mempunyai kemampuan yang dibutuhkan dalam proses produksinya yaitu
membatik. Kemudian Sogan Batik ini juga harus mencari peluang dalam menentukan
sasaran pemasarannya. Seperti judul yang kami ambil dibawah ini akan dijelakan
mengenai proses manajemen Produksi, manajemen SDM, dan manajemen pemasaran yang
dilakukan di Sogan Batik.
A.
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM
adalah suatu ilmu
atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.
Cut Zurnali, (2010). Sama seperti yang dikatakan
oleh Cut Zurnali, Sogan juga mempunyai cara sendiri bagaimana merekrut karyawan.
Sesuai dengan visi yang dibuat mbak Iffah yaitu bermanfaat bagi masyarakat dan
lingkungan, beliau berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dusun
Rejodani yaitu merekrut ibu-ibu rumah tangga serta pengangguran yang berpotensi
untuk dipekerjakan di Sogan.
Sebelum merekrut
karyawan Sogan mbak Iffah menentukan terlebih dahulu kebutuhan kualitatif
(jenis) dan kuantitatif (jumlah). Yaitu bagaimana karyawan yang dibutuhkan,
mempunyai keahlian apa, dan di bidang/bagian mana yang membutuhkan karyawan.
Selain itu kuantitatif juga sangat diperhatikan karena jika jumlah SDM tidak
memadai maka proses produksi juga akan menurun, begitupun jika SDM berlebih
maka proses produksinya tidak efektif. Jumlah karyawan yang nantinya akan
direkrut harus sesuai dengan berapa banyak bagian yang kosong, atau balance. Karena
Rejodani bukanlah desa batik sehingga lingkungan dan masyarakat Rejodani sama
sekali tidak faham bagaimana proses membatik dilakukan. Akhirnya dilakukan
training terlebih dahulu sebelum diadakan recruitment. Training diadakan untuk
mengasah skill, knowledge, dan ability tiap karyawan agar mereka mampu diajak
bekerjasama dalam mencapai tujuan Sogan. “Semakin tinggi alat atau semakin
canggih teknologi yang kita miliki maka SDM kita juga harus semakin tinggi.”
Tri Harsini (2011). Maka untuk mengembangkan dan mempertahankan potensi-potensi
itu mbak Iffah turun tangan sendiri, artinya beliau sendiri yang mengajari
ibu-ibu itu membatik. Sekiranya training itu cukup, maka proses recruitment
dilanjutkan. Barulah dilakukan penempatan karyawan sesuai potensi yang dimilikinya.
Penempatan karyawan tidak selalu permanen, biasanya sewaktu-waktu mereka
dipindah sesuai situasi dan kondisi.
Demi kelancaran
bisnis mbak Iffah, beliau tetap menomorsatukan kesejahteraan karyawannya,
karena tanpa karyawan bisnis ini tidak akan berjalan maju menuju tujuan
bersama. Tidak lain kesejahteraan ini adalah kompensasi, kompensasi adalah
balas jasa dari perusahaan untuk
karyawannya berupa gaji, bonus, dan penghargaan. Bonus dan penghargaan
diberikan ketika karyawan memberikan timbal balik lebih kepada Sogan. Pemeliharaan
karyawan juga dilakukan demi keamanan dan kenyamanan dengan memberikan
fasilitas yang memadai. Demi keharmonisan harus ada penyamaan tujuan karyawan
dan Sogan dengan saling memberikan motivasi, kemudian komunikasi juga terjalin
baik. Untuk menjalin komunikasi yang
baik, mbak Iffah mengadakan pengajian rutin bersama karyawan-karyawannya.
Preoses
recruitment karyawan di Sogan agar lebih udah dalam pemahaman dapat kami
gambarkan dengan bagan sebagai berikut,
Bagan
2,
PENEMPATAN KARYAWAN
|
TRAINING
|
RECRUITMENT
|
PERENCANAAN KEBUTUHAN
|
Hambatan yang sering ditemui dalam
manajemen SDM di sogan hanya kesulitan menemukan karyawan yang mempunyai
potensi yang sesuai dengan harapan, namun hal itu mbah Iffah atasi dengan
pelatihan dan konseling.
Sekarang Sogan memiliki lebih dari
50 karyawan, 25 orang adalah karyawan tetap sogan yang sudah mempunyai gaji
bulanan. Sebagian yang lain adalah bukan karyawan tetap, mereka dibutuhkan
ketika ada event tertentu, seperti pameran, pernikahan, dll. Ketika kami
berkunjung ke Sogan kami melihat ke-khasan yang ada disana, yaitu semua
karyawati Sogan menggunakan jilbab dan sangat muslimah. Karyawannyapun sangat
ramah ketika menjawab setiap pertanyaan yang kami ajukan.
B.
MANAJEMEN PRODUKSI
Perusahaan didirikan bertujuan untuk memenuhi segala
sesuatu yang dibutuhkan oleh konsumen yaitu berupa barang dan jasa, untuk
menghasilkan barang dan jasa diperlukan sebuah proses yaitu manajemen produksi
atau operasi. Manajemen produksi adalah serangkaian kegiatan untuk mengubah
input menjadi output. Input adalah barang mentah yang belum siap dipasarkan,
dan output adalah hasil dari proses produksi sebuah barang yang siap ditawarkan
di pasar. Bagian produksi adalah bagian yang paling costly karena paling banyak
makan biaya. Modal yang dimiliki sebagian besar digunakan untuk produksi.
Kesalahan paling fatal pun ada di bagian produksi sehingga bagian ini adalah
bagian utama dalam sebuah perusahaan. Untuk itu Sogan sangat memperhatikan bagian
ini. Dengan modal yang dimiliki mbak Iffah berusaha menggunkannya dengan se efektif
dan se efisien mungkin, agar profit yang didapatkan juga tinggi.
Output dari rumah produksi Sogan
adalah Baju batik yang mempuyai target pasar pecinta batik Indonesia. Sogan
sangat menjaga keaslian batik yang ada di Indonesia ini, hanya merubah image bahwa
batik hanya digunakan oleh orang-orang yang sudah berumur. Baju batik pada
umumnya hanya berupa kemeja batik, kebaya, dan jarik. Namun Sogan memiliki
inovasi terbaru yaitu kain batik dipola menjadi berbagai macam seperti tas
batik, bolero, baju batik ibu hamil dan menyusui, gamis batik, jilbab batik,
mukena batik, gelang batik, topi batik, dan yang lainnya. Jenis produk
diproduksi sesuai dengan trend di negara yang ingin Sogan pasarkan. Sogan juga
memproduksi kimono yang dipasarkan ke Jepang. Sesuai dengan yang dikemukakakn
oleh Kotler dan Keller (2009) bahwa “Konsumen menyukai produk yang menawarkan
kualitas, kinerja, atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini
berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkan..”. Sesuai
dengan yang dilakukan Sogan bahwanya perusahaan tersebut melakukan inovasi
dengan menghasilkan output yang berbeda dari rumah produksi lain.
Kami melihat langsung tempat dimana
proses produksi dilakukan. Pekerjaan membatik dilakukan di samping bangunan
limasan yang digunakan untuk pertemuan. Pekerjaan membatik ini dilakukan oleh
ibu-ibu yang sudah dilatih oleh mbak Iffah. Bahan-bahan dan alat yang digunakan
untuk membuat baju batik di Sogan diperlukan alat sebagai berikut:
1. Kain
mori warna putih, yaitu kain dimana nanti akan digambar sesuai motif dan warna
yang diinginkan. Kain yang digunakan di sogan tidak sembarang kain mori yang
kasar seperti kain-kain batik lainnya, namun sogan mengguakan katun yang
berkualitas bagus. Terkadang Sogan juga menggunakan kain sutra, tergantung
pemesanan customer.
2. Malam/lilin,
ini adalah bahan yang sangat enting dlam proses membatik. Malam akan dilelehkan
diatas kompor dengan wajan kecil yang kemudian digunakan untuk membatik.
3. Canting,
alat ini digunakan untuk mengambil malam yang sudah dilelehkan kemudian untuk
membatik diatas kain
4. Zat
pewarna, bahan ini digunakan untuk memberi warna pada kain
5.
Gawangan, alat yang
digunakan untuk meletakkan kain ketika proses membatik dilakukan
Untuk mengubah kain putih menjadi kain
batik dan baju batik dibutuhkan 2 mingguan, itupun tergantung banyak kain yang
diproduksi dan cuaca saat itu, ini dikarenakan untuk membuat batik terdapat
proses penjemuran yang menggunakan sinar matahari langsung.
Proses membuat kain batik atau baju
batik Sogan:
1. Membuat
pola
Awal
membuat kain batik yaitu memotong kain putih sesuai kebutuhan, kemudian kain
digambar sesuai corak batik yang diinginkan mengunakan pensil. Sogan batik
mempunyai corak atau motif yang keasliannya masih terjaga, artinya coraknya
masih sama keindahannya dengan corak-corak batik jaman dahulu.
2. Membatik
Proses ini
proses yang paling menentukan keindahan sebuah kain batik, karena jika salah
sedikit dalam bagian ini akan mengurangi keindahan yang semestinya. Membatik
adalah proses dimana malam dituangkan atau digoreskan sesuai dengan pola dasar
menggunakan canting. Malam tersebut bertujuan untuk menutupi warna asli kain
ketika dalam proses pewarnaan. Proses ini mememerlukan kesabaran dan ketelitian
yang sangat tinggi. Agar karyawan fokus ketika proses membatik, mbak Iffah
menganjurkan karyawannya membatik diiringi dengan berdzikir. Cara ini terbukti
berhasil, dan karyawan-karyawan yang sebagian besar ibu-ibu ini terbiasa ketika
membatik sambil berdzikir daripada saling mengobrol dan bersendau-gurau. Hasil
dari membatik yang sambil mengobrol akan menghilangkan kefokusan karyawan dan
akan mempengaruhi hasil motif batik, selain itu keadaan tersebut tidak efektif
karena jangka waktu untuk menyelesaikannya juga akan semakin lama. Mbah Iffah
sendiri mengatakan batik Sogan adalah batik halal karena dibuat dengan dzikir.
3. Pewarnaan
Setelah
proses membatik selesai, dan malam yang digoreskan sudah kering. Kain batik
tersebut di celupkan kedalam sebuah wadah besar seperti ember yang sudah diisi
zat warna sesuai dengan warna yang diinginkan. Proses pencelupan dilakukan
berulang-ulang, proses ini memakan waktu tidak lama. Agar zat warna tersebut
benar-benar terserap dalam kain dan tidak luntur pencelupan dilakukan
barulang-ulang. Pewarnaan menggunakan bahan alami lebih membutuhkan waktu lama
daripada warna sintetis. Sogan sendiri mempunyai hambatan paling banyak pada
proses pewarnaan, biasanya kegagalan dikarenakan kurang lama dalam pencelupan,
sehingga ketika dicuci warnanya berubah dan luntur, atau terkadang warnanya
tidak sesuai dengan warna yang diinginkan customer. Sogan mempunyai ciri khas
warna, yaitu terang dan menarik seperti warna pink, hijau muda, merah, ungu
muda, biru laut dll.
4. Pelorotan
dan penjemuran
Ditahap
ini lilin atau malam yang menempel pada kain dihilangkan dengan cara
diplorotkan. Caranya pelorotannya dengan merebus kain yang sudah diwarnai
sesuai kebutuhan dengan air mendidih. Setelah lilin lepas dari kain semua, kain
dijemur sampai kering. Biasanya penjemuran dilakukan 3-4 hari sesuai cuaca saat
penjemuran. Setelah kering barulah menjadi kain batik.
5. Menjahit
Kain batik
yang sudah selesai diproses kemudian dipotong susuai pola baju atau produk
lain. Jika ingin membuat sebuah gamis
batik, polanya juga harus sesuai dengan bentuk gamis yang diinginkan. Sogan
memproduksi diantaranya baju batik, bolero, gamis
batik, jilbab batik, mukena batik sehingga harus ada kesesuain pola untuk
membuat tiap barang. Baju-baju batik dan produk batik lainnya siap dikemas dan
dipasarkan kemada pecinta batik Indonesia.
Itu adalah urutan proses produksi yang
dilakukan di Sogan. Memang mbak Iffah tidak turun langsung ketika produksi
dilakukan. Semua yang mengerjakan adalah karyawannya, mbak Iffah hanya memantau
dan meninjau bagaimana proses produksi ini berjalan.
Kegagalan yang sering dialami saat proses
produksi paling besar ada di pewarnaan. Terkadang kain batik menjadi luntur saat
pencucian. Menurut mbak Iffah kegagalan ini dikarenan pencelupan kurang lama
dan zat warna tersebut belum meresap kedalam kain. Kesalahan paling fatal yang juga sering
dialami di Sogan yaitu salah warna. Untuk mengatasinya mbak Iffah turun tangan
dalam pengecekan kualitas tiap produksi yang dilakukan.
Selain batik tulis di Sogan juga
memproduksi batik cap yang desainnya juga unik. Perpedaan proses produksinya
hanya pada proses membatik. Ada alat tersendiri yang terbuat dari tembaga
kemudian dicap ke kain yang sudah disediakan selanjutnya proses membuat kain
batik cap sama dengan batik tulis. Kelebihan batik cap yaitu waktu
pengerjaannya lebih cepat.
Assauri,
(1999) mendefinisikan Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk
mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumberdaya dana serta bahan secara
efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan
jasa. Dari pembahasan mengenai Manajemen Produksi yang dilakukan di Sogan Batik
sudah jelas adanya pengaturan koordinasi sumbedaya dana atau modal dengan
menghasilkan output yang sebenarnya yaitu Batik.
C.
MANAJEMEN PEMASARAN
Produk yang
dihasilkan suatu perusahaan dibuat untuk memberikan kepuasan pada konsumen,
sehingga konsumen perlu informasi lengkap bahwa perusahaan ini memproduksi
suatu barang atau jasa. Untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat Sogan
membentuk suatu strategi yaitu Segementasi, Targeting, dan Positioning.
Segmentasi adalah penentuan segmen atau penentuan siapa yang akan jadi
konsumen. Segmentasi ditentukan sesuai dengan gaya hidup, usia, dan geografis
masyarakat yang ada. Segmen pasar Sogan tidak hanya di Indonesia namun juga ada
di Jepang dan Eropa. Sehingga untuk sementasi harus disesuaikan dengan
geografis yang ada. Jika di Indonesia menyesuaikan gaya hidup dan geografis
Indonesia. Jika di Jepang juga harus disesuaikan gaya hidup dan geografisnya,
bahwanya Jepang khas dengan Kimono. Tidak kehabisan akal, mbak Iffah juga
memproduksi Kimodo dengan motif batik. Cara ini berhasil dengan bukti bahwa
pemesanan kimono setiap bulan selalu ada. Setiap bulan Sogan mengirim lebih
dari 30 kimono batik. Jepang tidak hanya memsan kimono, terkadang ada pemesanan
syal, selendang, dll.
Targeting adalah penentuan siapa
yang akan memakai produk Sogan. Sogan sendiri mempunyai target di Negara
Indonesia, Jepang dan Eropa dengan pemakai para wanita usia 20-40 tahun, middle and
middle up, masyarakat sadar teknologi, pecinta batik, dan muslimah. Targeting
hamper sama dengan segmentasi, perbedaannya targeting lebih spesifik saja.
Kemudian Positioning adalah kuncinya differentiation, Sogan sudah sangat matang
dan siap dalam hal ini, karena inovasi yang dilakukan Sogan belum ada yang
sangat mirip dengan Sogan. Setelah strategi selesai dikonsep dan direncanakan
barulah Sogan melakukan Promotion (promosi).
Promosi adalah bentuk kegiatan mengenalkan produk yang
dihasilkan suatu perusahaan dengan informasi yang sebenarnya. Tujuannya untuk
membujuk dan membuat pelanggan tertarik untuk menggunakan produk yang
ditawarkan oleh Sogan.
Strategi yang digunakan Sogan dalam bauran promosi yaitu
dengan advertising, sales promotion bahkan memanfaatkan media-media lain untuk
mengenalkan produknya. Untuk advertising Sogan pernah membuat poster dan flyer.
Sekarang Sogan membuat sebuah katalog pribadi yang selalu diperbaharui. Katalog
itu diperbaharui sesuai dengan produk yang dihasilkan, namun customer dapat
memesan barang yang terdapat dikatalog lama.
Di era globalisasi ini sudah banyak sekali masyarakat yang
sadar akan teknologi, kesadaran ini sangat membantu Sogan dalam memasarkan
produknya. Mereka yang menggunakan teknologi ini tidak hanya kalangan tertentu
namun semua kalangan ini mampu menggunakan teknologi internet. Sogan
memanfaatkan teknologi internet yang ada, berbagai jenis media sosial sangat
dikenal oleh masyarakat seperti Facebook, Yahoo, Twitter, Blogger dll. Dengan
media ini Sogan dengan mudah memperkenalkan produknya dari dalam negeri sampai
luar negeri. Menurut mbak Iffah bentuk promosi ini adalah promosi yang paling
mudah digunakan karena selain mendunia media ini sangat murah untuk mendapatkan
target pasar. Media yang dipakai Sogan
untuk memperkenalkan produknya sebagai berikut,
·
Facebook : Sogan Batik
·
Web Site : Www. Soganvillage.com
mana selanjutnya???
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusFind your way around the worrione casino, find https://octcasino.com/ where everything is located with the most up-to-date information about Harrah's Cherokee Casino poormansguidetocasinogambling & Hotel aprcasino in Cherokee, 출장마사지 NC.